Kriopreservasi sel adalah teknik untuk menyimpan sel dalam lingkungan bersuhu rendah untuk mengurangi metabolisme sel dan mencapai penyimpanan jangka panjang. Prinsip dasar kriopreservasi sel adalah pembekuan lambat, karena ketika sel dingin di bawah 0°C organel menjadi dehidrasi, konsentrasi zat terlarut dalam sel meningkat, dan kristal es terbentuk di dalam sel, sedangkan pembekuan lambat memungkinkan sel secara bertahap dehidrasi dan kristal es besar tidak diproduksi di dalam sel, karena kristal besar dapat dengan mudah menyebabkan kerusakan dan pecahnya membran sel dan organel.
Saat ini, teknik yang umum digunakan untuk kriopreservasi sel adalah kriopreservasi nitrogen cair, yang terutama menggunakan metode pembekuan lambat dengan jumlah zat pelindung yang sesuai untuk membekukan sel.
DMSO (dimetil sulfoksida) adalah krioprotektan yang umum digunakan dalam kriopreservasi sel. Pada tahun 1950-an, ilmuwan Inggris menemukan bahwa DMSO dapat digunakan sebagai agen antibeku saat mengawetkan sel pada suhu sangat rendah (-200 derajat Celcius). Ini adalah pelindung osmotik yang dapat dengan cepat menembus sel, meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap air, menurunkan titik beku, menunda proses pembekuan, dan memungkinkan air intraseluler meresap keluar sel sebelum membeku, membentuk kristal es di luar sel dan mengurangi kristal es intraseluler, sehingga mengurangi kerusakan sel dari kristal es.
DMSO adalah cryoprotectant yang banyak digunakan untuk sel.
Tag :